Showing posts with label tua. Show all posts
Showing posts with label tua. Show all posts

Tuesday, February 8, 2011

Baca Sejenak! Bagaimana Pengorbanan Orang Tua Yang Terbuang

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.



Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang.
Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan.
Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil.
Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai", kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu, dengan tatapan penuh kasih berkata:
"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus.
Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak.
Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis.
Dia membawa kembali ibunya pulang, dan, merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

Mungkin cerita di atas hanya dongeng............

Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita di atas.
Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll.
Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jikalau ada waktu saja.
Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula.
Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, di saat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa.
Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

Thursday, October 14, 2010

Siapakah yang Menciptakan Tuhan?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWHWkTmGocWvMj0BJ31TYbLOzZ22JTHc4oSr_MDvSAnXM9lR4O_wzLBjvU1KxLkqjI-dXyHjYZlfF_9p6-S7ZmU1IeFiYANmWBXqQmEVG608lDXApRGnvZiZUFfs5dsIeX4GBO063En5w/s1600/fenomena+alam.jpg


"Kalau seluruh jagat raya ini diciptakan Tuhan,... lalu Siapakah Yang Menciptakan Tuhan?"

Seorang ateis mengungkapkan pertanyaan ini dengan sangat bangga seolah-olah pertanyaan tersebut orisinil dari hasil kecemerlangan otaknya, sambil sesumbar bahwa pertanyaan tersebut menjadi salah satu bukti kemenangan ateisme atas agama Tuhan. Benarkah demikian?

Tentu tidak samasekali. Kesalahan pertama adalah ketika ateis menyangka bahwa pertanyaan tersebut orisinil dari otak mereka. Padahal pertanyaan tersebut sebenarnya merupakan pertanyaan alamiah yang bisa muncul pada setiap orang.

Orang beriman telah menemukan jawabannya, namun ternyata ateis baru bertanya-tanya. Alih-alih mereka bangga memiliki pertanyaan "cerdas", ternyata mereka ketinggalan jauh, karena jawabannya sangat mudah bahkan tanpa harus mengernyitkan dahi, mau tau jawabannya?
Kalau ateis menyangka pertanyaan tersebut tidak ada jawabannya, mereka salah besar. Yang terjadi sebenarnya ada dua kemungkinan :
  1. Dia tidak mau menerima jawaban tersebut (dikarenakan kesombongannya).
  2. Kapasitas otaknya tidak cukup memadai untuk menalar permasalahan yang sepele ini.

Mari kita sejenak pelajari pertanyaan tersebut.

Masalah "Tuhan Pencipta (creator)" dan "Makhluk yang Diciptakan (creature)" sebenarnya bersandar pada sebuah premis umum:

"Pencipta (creator)" bukanlah "yang dicipta (creature)"

Premis umum semacam ini bukan sesuatu yang harus dibuktikan karena merupakan alur logika alamiah akal manusia. Sama halnya dengan pernyataan"awal" bukanlah "kemudian" atau peryataan "tinggi" bukanlah "tidak tinggi".


Namun demikian ada saja ateis yang agak lamban berfikir bertanya lagi, "Apa buktinya bahwa creator bukanlah creature?" Tentu tidak ada gunanya meladeni pertanyaan kurang akal semacam ini. Karena yang dia butuhkan bukan jawaban melainkan latihan menghafal bahwa kiri bukan kanan, bahwa jauh bukan dekat, dst.
Dan bagi ateis yang menerima premis tersebut ternyata semuanya gagal menghubungkannya dengan masalah yang dia tanyakan sendiri. Padahal tinggal mengganti kata creator dengan kata Tuhan, jawaban pertanyaan "cerdas" mereka langsung terjawab tuntas.
Creator bukanlah creature diganti menjadi Tuhan bukanlah creature atau dengan kata lain "Tuhan pencipta" bukanlah "Makhluk yang diciptakan". Sehingga jawaban yang benar dari pertanyaan "Siapakah Yang Menciptakan Tuhan" adalah

"Tuhan tidak diciptakan" karena jika ada sesuatu yang diciptakan maka dia bukanlah Tuhan.

Pernyataan terakhir ini sama persis dengan pernyataan berikut, "Awal tidak didahului oleh sesuatu" karena jika ada sesuatu yang didahului oleh yang lain maka dia bukanlah awal atau tidak bisa disebut awal.
Nah jelaskan bahwa pertanyaan yang diagul-agulkan oleh ateis yang katanya tak ada jawabannya ternyata mudah banget ngejawabnya?

Friday, June 4, 2010

Luar Biasa! Rumah Tua Di Tengah Laut Berusia 103 Tahun

Rumah ini benar-benar luar biasa. Bukan hanya karena usianya yang telah 103 tahun tapi juga karena didirikan di tengah laut. Konon rumah ini telah berdiri sejak 1905, tepatnya di atas bebatuan Rhode Island yang ada di tengah laut. Rumah itu kerap disebut Clingstone.
Rumah ini cukup besar dan tergolong nyaman. Rumah tersebut dibangun oleh JS Lovering Wharton dengan biaya 36.000 dolar , sepupu jauh Henry Wood (79), yang kini menjadi pemiliknya.

Henry Wood membelinya dengan mantan istrinya pada tahun 1961 seharga 3600 dolar AS. Kemudian dia renovasi dan kini menjadi manson yang menarik dan nyaman dan telah didiami selama dua dasawarsa lebih.
Ini memang penemun Wood yang luar biasa.
Bayangkan rumah itu memiliki 23 kamar, dan Wood tetap mempertahankan arsitektur kamar dan settingannya seperti 100 tahun lalu. Setiap tahun, pada hari raya tertentu, Wood dan keluarganya mengundang puluhan teman-temannya untuk berlibur di tempat mereka.



Rumah itu memang sangat besar, karenanya membutuhkan banyak orang untuk bisa membersihkannya. Maklum saja, Wood dan keluarganya tidak setiap hari tinggal di sana. Mereka hanya menggunakan manson itu untuk tempat berlibur. Jadi ketika mereka datang, hal yang pertama harus dilakukan adalah, bekerja keras membuat tempat itu kinclong kembali.  



Namun para relawan, teman-teman Wood, tentu saja dengan suka rela membantu membersihkannya. Mereka mengaggap itu kegiatan menarik pengisi liburan. Wood dan keluarga serta teman-temannya hanya datang ke sana ketika musim panas. Biasanya selama sepekan mereka menghabiskan masa libur. Sementara di musim dingin, manson besar itu sunyi dan sepi. Boat mereka tetap aman di simpan di dok terapung dekat James Town Boatyard.




Tuesday, May 18, 2010

Mengharukan!! Kembar Tertua Dunia Bersatu Lagi di Usia 104

Pada 10 Juni lalu, kembar tertua yang masih hidup di dunia telah bertemu kembali di usia 104 tahun. Dalam tradisi mengunjungi keluarga setelah panen gandum musim semi, sang kakak, Cao Daqiao, mengunjungi adik kembarannya, Cao Xiaoqiao, di Desa Fanjialing Kota Weifang, Provinsi Shandong. Meskipun keduanya hidup di Kota Weifang, mereka tinggal di desa berbeda dan jarang saling melihat satu sama lain.



Dilahirkan pada tahun 1905, kembar perempuan tersebut telah tercatat di dalam Guinness Book of World Records sebagai kembar tertua. Karena kedua suami mereka memiliki nama belakang yang sama; Liu, tahun lalu Guinness menyebut mereka Qiao Senior dan Qiao Yunior untuk tujuan identifikasi.

Kembar satu abad tersebut keduanya dalam keadaan sehat. Putra Daoqiao yang berusia 73 tahun, Liu Bao berkata, "Ibu saya tidak pernah marah. Saya tidak pernah melihatnya marah. Temperamen yang tenang mungkin merupakan salah satu rahasia dari umur panjang." **erabaru 
 Kembar perempuan tertua di dunia bertemu kembali pada usia 104 tahun. (The Epoch Times)